KISAH TRAGIS PENGGALI KUBUR BUNUH MAHASISWA DENGAN SADIS
Masalah penemuan mayat di indekos Jalan Kamboja, RT 21 RW 8, Kelurahan 20 Ilir, pernah menggegerkan warga Kecamatan Ilir Timur I, Palembang. Sobar (24) diketemukan tewas dengan keadaan mengerikan. Ada luka gorokan diantara badannya yang membusuk.
Hasil investigasi Polsek Ilir Timur I menyimpulkan mahasiswa tingkat akhir di Kampus PGRI Palembang itu dibunuh. Beberapa barang bernilai punya korban, termasuk juga sepeda motor Yamaha Vixion raib.
" Ini murni pembunuhan. Pintu kamarnya juga tergembok dari luar. Jika perampokan, pasti ada beberapa barang di kamarnya yang hilang, " kata Kapolsek Ilir Timur I Palembang, AKP Zulkarnain, Rabu (16/9).
Penemuan jenazah Sobar bermula dari hilangnya remaja ini sepanjang tiga hari. Jasad mahasiswa semester akhir jurusan seni, drama, tari serta musik (Sendratasik), itu diketemukan pertama kalinya oleh Adi (30).
Waktu diketemukan, Adi lihat ada beberapa luka tusuk serta leher hampir putus disangka sisa gorokan. Bahkan juga, muka korban rusak disebabkan dipukul benda tumpul.
Warga pada akhirnya mendatangi tempat serta merasakan korban sudah terbujur kaku bersimbah darah di samping tempat tidurnya. Bau busuk menyengat waktu pintu kamarnya di buka.
Tak perlu saat lama untuk polisi menangkap pelaku. Sesudah dikerjakan olah TKP serta merangkum info dari beberapa saksi, mengerucutlah jati diri tersangka pembunuhan. Dia yaitu Mardoni dengan kata lain Junet (24), warga Lahat.
Tersangka di tangkap Unit Pidum Satreskrimum Polresta Palembang di Kabupaten Kepahiang, Propinsi Bengkulu, Selasa (15/9) sore. Penjemputan dikerjakan lantaran ada bukti kuat keterlibatannya. Tersangka di tangkap waktu jual Vixion korban.
Dari info awal, Junet nekat membunuh Sobar lantaran mau membawa kabur sepeda motor. Disangka tersangka perlu duit untuk beli narkoba atau yang lain.
" Itu baru penyelidikan sesaat, masih tetap di kembangkan lagi, " kata Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi dengan cara terpisah.
Tersangka adalah perantauan asal Pagaralam, yang bekerja juga sebagai penggali pendam ditempat pemakaman umum (TPU) Kamboja Palembang. Dia kenal dengan korban lantaran kerap singgah ke rumah kakaknya yang tinggal bertetangga dengan korban.
Dalam kontrol, tersangka pernah bermalam di indekos korban. Waktu tersebut berlangsung pertikaian diantara keduanya. Ujung-ujungnya, Junet terbawa emosi serta punya niat membunuh korban.
Sekian hari lalu Junet bermalam di indekos korban, kesempatan ini tersangka membawa parang yang disembunyikan di pinggang.
" Saya jengkel pak, saya siapkan parang buat membunuhnya. Parang itu umumnya saya gunakan untuk bersihkan makam, " ungkap tersangka waktu prarekonstruksi di Palembang, Rabu (16/9).
Tersangka terlebih dulu mengajak korban pesta minuman keras. Keduanya juga beli Vodka di toko tidak jauh dari indekos.
" Kami beli Vodka selalu digabung minuman Pepsi. Kami mabuk bareng di kamar kos dia (korban), " papar Junet.
0 komentar:
Posting Komentar