EKONOMI LUMPUH JOKOWI MENGAKU MALU BICARA KENAIKAN GAJI DAN TUNJANGAN
okowi mengakui malu serta tidak etis untuk terima kenaikan upah serta tunjangan di tengah-tengah lesunya ekonomi.
" Hahaha.. Janganlah aneh-aneh lha wong ekonomi melambat seperti gini, masalah upah, tunjangan, malu, " kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/9).
Setelah itu Jokowi bertanya siapa yang mengusulkan kenaikan upah serta dan tunjangan presiden. Sesudah tahu yang mengusulkan yaitu PDIP, Jokowi minta supaya di tanyakan segera ke partai.
" Ya tanyakan kesana (PDIP). Sekali lagi dalam ekonomi yang melambat seperti ini, malu kita ngurus-ngurus yang terkait dengan tunjangan serta upah, gitu saja, " terang Jokowi.
Sedang masalah kenaikan upah serta tunjangan anggota DPR, Jokowi tidak ingin memberi komentar. " Ya masalah yang disana, " ucapnya.
Jokowi mengakui tak tahu bila Menteri Keuangan menyepakati kenaikan upah serta tunjangan anggota DPR. " Ya tanyakan ke Menkeu, saya tidak tahu, " tutupnya.
Pada awal mulanya, usulan masalah kenaikan upah serta tunjangan seseorang presiden ini dilontarkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan. Dia menilainya bahwa telah sewajarnya upah yang di terima Presiden Joko Widodo naik sampai Rp 200 juta.
" Paling tidak Rp 200 juta. Namun, negara dapat tidak? " kata Trimedya di Kompleks Parlemen, Rabu (16/9).
0 komentar:
Posting Komentar