ENTAH APA YANG ADA DI PIKIRAN PENGEMUDI MOTOR GEDE


Tak tahu apa yang ada di pikiran pengemudi motor gede (moge) yang satu ini, telah melawan arah namun tidak ingin mengalah saat bertemu dengan mobil yang ada di depannya. Alhasil, jalanan alami kemacetan disebabkan tingkah egois yang dikerjakannya.

Melalui account Facebooknya, Vito Fakhri Pratama mengungkap tingkah laku pengemudi moge itu. Sang pengemudi moge berwarna putih itu juga telah ditegur sebagian ingindara jalan, bahkan juga pejalan kaki. Tetapi, dengan menyilangkan tangan di dadanya, dia terus bergeming.

 " Nikmatnya beli moge pasti beli jalannya juga, jadi di jalan dapat ugal-ugalan seenaknya sembari ngelawan arah, telah yang salah ngelawan arah dia, eh yang tidak ingin ngalah dia, jelas-jelas dari jauh itu mobil telah berhenti sembari sein buat minta jalan belok, lah jadi mendadak dihadang sama si ingindara moge, telah diberi tahu sama orang seputar tetep saja dengan songongnya masih tetap berhenti di dalam jalan, yang buat kasihan yang nyetir mobil itu ibu-ibu serta di sebelahnya ada anaknya yang masih tetap kecil, heran ya ingindara moge hobynya cari dikarenakan, nyatanya harta kekayaan berbanding terbalik dengan sikap budi pekertinya, " sekian ditulis Vito seperti diambil dalam account Facebooknya, Senin (10/8).

Vito menuturkan, peristiwa itu berjalan di seputar kompleks Wisma Asri pada Minggu (9/8) tempo hari. Vito mengakui telah memberitahukan tentang kekeliruan yang diperbuat si pengemudi moge itu, tetapi ucapannya dikira seperti angin lantas.

 " Sebenarnya saya juga gemes serta pasti gondok juga dalam hati, saya cuma dapat ngasih tahu baik-baik waktu papasan sama si ingindara moge, hanya akhirnya terus dicuekin sayanya serta tidak mungkin saja saya lakukan kontak fisik, mengapa? Lantaran 1) yang ikut serta di mobil itu bukanlah saya, 2) saya melindungi atribut komune mobil yang ada di mobil saya, beda lagi ceritanya jika yang dihadang itu saya, warga seputar saja dicuekin ama dia, maap fotonya ngeblur kurang terang, lantaran depan telah agak lenggang, jadi yang belakang telah rame klakson-klaksonin, itu juga photo ambillah sesempetnya sembari jalan pelan2. "

Walau ada di jalanan umum, sebaiknya kita tidak meremehkan kebutuhan ingindara lain. Seluruhnya mempunyai hak sama tanpa ada membedakan kelasnya semasing.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar