KABAR MENYENTAK PUBLIK DI TANAH AIR KEBALI DATANG AKIBAT TAK ADA SUPPORT DARI PEMERINTAH INDONESIA
Berita menyentak umum di Tanah Air kembali datang dari dunia otomotif. Berita itu terdengar jelek serta bikin siapapun yang mendengarnya marah. Bagaimanakah tak, mobil listrik purwarupa karya anak bangsa, Selo, di ambil alih Malaysia.
Tidak mengerti, argumennya terlihat sepele. Pendanaan yang kurang serta tak ada support penuh dari pemerintah Indonesia.
Pinangan itu terang bikin banyak orang-orang bertanya-tanya sekitar kemampuan pemerintah yang dikira abai serta tidak perduli dengan kreatifitas anak bangsa. Walau sebenarnya, sampai saat ini Indonesia belum juga mempunyai mobil nasional.
Disamping itu, umumnya mobil di Tanah Air cuma di isi oleh kendaraan asal beberapa negara, intinya Jepang.
Keadaan itu, pasti tidak sama dengan beberapa negara yang sudah mempunyai mobil nasional yang dapat dibanggakan, dan di jual ke sebagian negara ; seperti Malaysia, China, Rusia, Amerika, India, serta beberapa negara yang lain.
Tidak heran, bila lalu umum berasumsi pemerintah menganak-emaskan beberapa produk luar negeri, daripada negeri sendiri. Jauh dari jargon yang terakhir gencar disuarakan, " cintai product Indonesia ".
Bicara pucuk, berita ini berawal dari tulisan Ricky Elson, si periset mobil listrik Selo, sekian hari lantas. Pemuda asal Padang, Sumatera Barat, itu mengemukakan ada pihak negara tetangga, Malaysia yang kepincut untuk meningkatkan mobil listrik karyanya.
Bukanlah sebatas gosip, lantaran Ricky mengakui sudah lakukan pertemuan dengan pihak itu delapan bln. lantas di Kuala Lumpur, Malaysia.
Puncaknya 30 Agustus 2015, waktu pihak investor menghubunginya kembali sampai menyebutkan bersikeras untuk meningkatkan Selo. Di dalam kegamangan pengembangan Selo, Ricky terasa tawaran ini adalah oase, atau titik jelas untuk dianya untuk kembali berkarya. Ia juga lalu mengambil keputusan untuk terima tawaran itu
0 komentar:
Posting Komentar