Lagi Lagi Pedagang mengeluh cangkang akik China serbu Bali dan banting harga


Mendekati masa perdagangan bebas betul-betul digunakan industri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memasok barang ke Indonesia. Bukan sekedar usaha on-line, serbuan tenaga kerja di PLTU Celukan Bawang dikuasai orang Tiongkok, saat ini cangkang atau ring (cincin) untuk mengikat batu akik buatan negeri gorden bambu itu membanjiri Bali. 

Celah usaha batu akik di Indonesia nyatanya digunakan dengan baik oleh warga Tiongkok. Mereka berupaya merebut usaha pembuatan ring (cincin) atau cangkang akik. 

 " Bila ingin jual batu asal Tiongkok, batu apaan? Cuma Indonesia yang kaya dengan akik, jadi orang Tiongkok mainnya di cangkang memiliki bahan titanium, " kata Purwa, seseorang perajin perak waktu didapati di Celuk, Gianyar, Bali, Selasa (1/9). 

Mulai sejak masuknya cincin titanium asal Tiongkok, harga pembuatan ikatan dari perak turun. " Seluruhnya lebih pada pilih cangkang dengan bahan titanium. Lantaran market batu akik yang ramai digunakan atau dijual juga akik yg tidak terlampau berkelas, hingga lebih beberapa orang melirik cangkang memiliki bahan titanium, " ucap Purwa. 

Purwa menyampaikan, bila harga batu dibeli cuma 50 ribu, lalu memakai ring memiliki bahan perak pasti kurang pas. Menurut Purwa, suatu cincin memiliki bahan perak minimum di jual Rp 350 ribu. 

Ironisnya, beberapa pembuat cincin memiliki bahan perak yang berpindah ke bahan titanium malah kalah saing dengan bahan titanium dihadirkan dari Tiongkok. " Kwalitas dan motif yang di tawarkan bagus-bagus. Harga nya juga jauh dibawah harga jual kita, " keluh Purwa. 

Serbuan cangkang akik asal Tiongkok di Bali, yang harga nya tambah lebih murah, dan kreasinya tidak kalah menarik bahkan juga lebih variatif dari pada cangkang buatan Celuk, bikin pedagang lokal kelimpungan. 

 " Jujur kita beberapa perajin cangkang di Bali heran dengan masuknya cangkang dari Tiongkok ini. Adakah izinnya atau melalui mana masuknya, saya tak tahu. Bahkan juga jumlahnya besar-besaran, " tutur Purwa. 

Walau sebenarnya menurut Purwa, bila dibanding dengan cara cermat, cangkang akik product Bali memiliki bahan titanium tak kalah. Ada berbagai macam type logam jadi bahan basic cangkang buatan Celuk, Gianyar, Bali. Dari mulai kuningan, alpaka, titanium, perak, serta emas. Paling banyak di produksi yaitu yang memiliki bahan baku kuningan, alpaka, serta titanium. Dia mengira, masuknya cangkang asal Tiongkok dengan cara besar-besaran ini disebabkan melemahnya nilai mata duit Rupiah dari Dollar Amerika Serikat. 

Dari pantauan di Denpasar serta Badung, beberapa pedagang cangkok cincin bahan titanium dari Tiongkok banyak di jual di Gatsu Tengah Denpasar. Harga nya sekitar Rp 200 ribu untuk 10 cangkok (Rp 20 ribu per buah). Tempat lain jual cangkang akik Tiongkok ada di Kuta, tepatnya Jalan Blambangan. Tetapi, untuk product buatan lokal, banyak di jual di pertokoan Jalan Soputan Mahendradata, Denpasar. Disana suatu cangkang akik dilepaskan Rp 50 ribu hingga 60 ribu. 

 " Cangkok cincin dari Tiongkok di jualnya jauh sekali dibawah harga cincin buatan orang kita. Ingin berkompetisi bagaimanakah kita? Kita mempunyai jual Rp 50 ribu per biji, namun mereka dapat jual 20 ribu per biji. Ini telah tak sehat, pasar bebas kebablasan, " sergah Purwa. 

Dipandang dari langkah pembuatannya, ada dua type cangkang. Yaitu hand made atau buatan tangan (manual) serta cangkang casting (cetakan). Cangkang akik dari Tiongkok yang merongrong pasar cangkang buatan lokal di buat lewat cara ke-2.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar