JIKA KITA TAK PERNAH BERDOA BUAT ORANG TUA MAKA BAYANGKAN JIKAK ITA MENJADI TUA


Bismillah walhamdulillah.......

Bagaimana tidak.....??
mungkin saja bila sangat beberapa orang orang
berhasil di semua dunia ini karena mempunyai
jalinan yang baik dengan ke-2 orang
tuanya terutama pada ibu.

Mengapa........?
Lantaran ridha Allah adalah ridha orangtua, serta doa ibu
itu sungguh tanpa ada hijab dihadapan Allah
gampang menembus langit. Hingga doa seseorang
ibu yang ia dipanjatkan untuk anaknya boleh
jadi sangatlah gampang untuk Allah kabulkan.

Mungkin saja beberapa orang masih tetap tak sadar
bahwa kemungkinan kesuksesan-kesu
ksesannya sampai kini yaitu buah dari doa
seseorang ibu pada Allah tanpa ada ia kenali. Dan
seseorang ibu itu tanpa ada diminta juga bakal selalu
mendoakan anaknya di setiap nafasnya kala
bermunajat pada Allah.

Namun seseorang anak belum pasti senantiasa berdoa untuk orang tuanya.
Mungkin juga kita sukai mengeluh tentang
karakter jelek orangtua, tak tahu lantaran ibu nya
cerewet, sukai ikut serta, sukai nyuruh-nyuruh,
tak gaul serta lain sebagainya.

Bila seperti ini jadi tragis. Mengapa tragis? Lantaran terlampau konsentrasi dengan secuil kekurangan orangtua dan
melupakan segudang kebaikan yang telah
diberikan pada kita sampai kini.

Diluar sana mungkin saja ada beberapa orang di
tepi jalanan, dibawah kolong jembatan dan
ditempat yang lain mereka juga sukai mengeluh,
namun yang mereka keluhkan adalah bukanlah karena
karakter orangtua atau ibu mereka, namun mereka
mengeluh lantaran mereka tak mempunyai lagi orang
tua.

Syukurlah bila masih tetap memiliki orangtua.

Bila mau tahu terasa tak mempunyai ibu, coba
tanyakan pada mereka yang ibu nya telah
tidak ada. Mungkin saja perasaan mereka sangatlah sedih
serta kekurangan motivasi dalam kehidupan.

Cobalah pikirkan bila kita tak mempunyai ibu,
saat kita bakal pergi ke luar rumah untuk
sekolah atau bekerja, tak ada lagi tangan
yang bias kita cium. Bila tak mempunyai ibu
mungkin saja tak ada lagi makanan yang tersedia
di meja makan waktu kita pulang.

Bila kita tak mempunyai ibu lagi saat hari lebaran rumah merasa sepi serta lebaran merasa tanpa ada arti. Bila kita tak mempunyai ibu mungkin kita cuma bisa
memikirkan muka tulusnya di pikiran kita
serta lihat baju-bajunya di lemarinya.

Banyak diantara kita sukai mengeluh tentang
karakter negatif ibu kita, namun kita tak pernah
berpikir mungkin saja nyaris tiap-tiap malam ibu kita
di keheningan sepertiga malam bangun untuk
shalat tahajud mendoakan kita sampai
bercucuran air mata supaya berhasil dunia dan
akhirat.

Mungkin saja di satu malam beliau pernah
mendatangi kita waktu tidur serta mengucap
dengan bisik “nak, maafkan ibu ya… ibu belum
dapat jadi ibu yang baik bagimu” kita
mungkin saja juga lupa di waktu keadaan ekonomi
rumah tangga kurang baik, ibu ikhlas tidak
makan supaya jatah makannya dapat dimakan
anaknya. Saat kita masih tetap kecil ibu sangka rela
tidur serta lantai serta tanpa ada selimut, supaya kita
dapat tidur nyaman di kasur dengan selimut
yang hangat.

Sesudah seluruhnya pengorbanan sudah diberikan
oleh ibu kita sampai kini, lantas cobalah renungkan
apa yang kita perbuat sampai kini pada ibu
kita? Kapan paling akhir kita bikin dosa
kepadanya? Kapan paling akhir kita membentak-
bentaknya? Pantaskah kita membentak ibu kita
yang sepanjang Sembilan bln. mengandung
dengan penuh penderitaan?

Oleh karenanya jadi berusahalah untuk berbakti pada orang tuamu terutama pada Ibumu. Lantaran hari esok kita ada di desah doa-doanya tiap-tiap malam. Serta ingat tingkah laku kita dengan orang
tua kita sekarang ini bakal mencerminkan perilaku
anak kita pada diri kita kelak.

Serta doa ibu itu dapat menembus langit, sangatlah mustajab dihadapan Allah. jadi muliakanlah ibumu.

Barakallahufikum.
Salam Tercinta.

Dari Teman dekat Untuk Teman dekat.
Salam Ukhuwah & Mudah-mudahan Berguna. 
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar