"Impian Mak Meninggal di Mekah Terkabul"
Rusiah Suar yaitu salah satu korban wafat tragedi crene rubuh di Masjidil Haram.
Dream - Situasi pilu menyelubungi rumah jemaah haji asal Malaysia, Rusiah Suar di Felda Besout 2, Perak, Malaysia.
Keluarga Rusiah memperoleh berita resmi yang menyebutkan wanita berumur 57 th. itu jadi salah satu korban tewas dari insiden crane atau pengangkat berat rubuh di Mekah pada Jumat petang lantas.
" Mudah-mudahan yang dimimpikan mak untuk wafat di Mekah terkabul, " kata Hariyanti Ahmad Badri, 31, anak ketiga almarhumah Rusiah Suar
Hariyanti serta keluarga besarnya merelakan kepergian ibunya karenanya yaitu ketetapan Ilahi.
Hariyanti menyampaikan ibunya pernah katakan sangatlah mengharapkan dapat wafat di Mekah satu hari kelak. Waktu itu dia serta keluarga tidak mempunyai pikiran beberapa macam karenanya yaitu dambaan untuk semua umat Islam.
" Saya pikir itu yaitu satu gurauan. Tetapi juga sebagai anak, saya sedih atas kepergian ibu, " tuturnya pada wartawan diambil Dream dari laman mynewshub. cc, Selasa 15 September 2015.
Dia menyampaikan berita kepergian ibunya diberitakan pada keluarganya oleh Tabung Haji (TH) yang datang ke rumah pada seputar 7. 45 Minggu malam saat setempat.
" Pihak TH memberi tahu sudah temukan jasad ibu di suatu rumah sakit di Mekah, tetapi mereka tak memberitahu bagaimanakah insiden itu berlangsung. "
Hariyanti menyampaikan pihak TH bakal mengelola seluruhnya sistem pemakaman ibunya di Mekah.
Anak ketiga dari lima bersaudara itu menyampaikan rekan sekamar ibunya menginformasikan bahwa almarhumah terjatuh serta pingsan saat insiden itu berlangsung.
" Sesudah terima berita insiden itu, saya meminta suami menelepon rekan ibu saya untuk ajukan pertanyaan situasi yang berlangsung serta dia memberi tahu bahwa saat lakukan sai, crane jatuh serta mak saya segera jatuh serta tergeletak tidak sadarkan diri.
" Saat itu rekan mak mau membantu namun orang disana tak mengizinkan, kemudian kawan-kawan mak terputus jalinan dengan mak, " tuturnya.
Disamping itu, anak Rusiah yang lain, Nor haizan, 34, menyampaikan ibunya semangat untuk menunaikan beribadah haji.
" Sepanjang di TH Kelana Jaya, mak pernah bergurau dengan kami serta dia terlihat semangat. Sepanjang lakukan persiapan, mak mau seluruhnya beberapa barang keperluan yang baru, " tuturnya.
Nor terasa sangatlah sedih lantaran kepergian ibunya satu minggu saat sebelum Idul Adha. Peristiwa itu nyaris sama dengan almarhum ayahnya yang hembuskan nafas paling akhir satu hari saat sebelum Idul Adha pada 2007.
" Saya ikhlas karenanya telah ketetapan, " tuturnya sembari memberikan salat ghaib sudah dikerjakan sesudah maghrib.
Cerita Mencekam Sebentar Saat Crane Masjidil Haram Rubuh
31 Korban Tragedi Mekah asal Indonesia Masih tetap Dirawat
Cerita Jemaah Indonesia yang Selamat dari Tragedi Mekah
Narasi Jemaah Haji Indonesia Korban Tragedi Mekah
Pernah Terseret Angin, Imam Darto Selamat dari Tragedi Mekah
0 komentar:
Posting Komentar