Kisah Agus Salim, Dicela karena Berbahasa Indonesia
Dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda seperti saat ini, kelihatannya cerita Agus Salim pantas untuk dikisahkan pada generasi muda. Cerita ini harusnya dapat jadi ide dalam mengamalkan butir-butir sumpah pemuda khusunya poin ketiga, " Berbahasa satu, bhs Indoensia. "
Agus Salim bergelar Pahlawan Nasional. Negarawan yang satu ini yaitu seseorang poliglot yang kuasai 9 bhs didunia. Walau demikian, kagaduhan berlangsung saat Agus Salim memperoleh peluang berpidato di sidang Dewan Rakyat (volksraad).
Dihadapan beberapa pejabat Belanda, Agus Salim berpidato dengan bhs Melayu/Indonesia. Belanda juga geger, hingga nampak sanggahan-sanggahan yang bernada mengejek. Seperti diambil dalam buku, Tanah Air Bhs, salah seseorang anggota sidang dari Belanda mengiterupsi pidato Salim. Anggota volksraad itu lalu ajukan pertanyaan serta menertawakan Agus Salim, " Bila Anda berpidato dengan bhs Indonesia, bagaiamana Anda bakal menyebutkan kata economic? ".
Agus Salim tak menggubris interupsi-interupsi itu. Dia meneruskan pidatonya, serta terus mengunakan bhs Melayu. Sesekali Agus Salim memanglah memakai bhs asing untuk menyebutkan kata yang belum diserap bhs Indonesia. Ia lalu terdaftar juga sebagai orang pertama yang berpidato di volksraad dengan bhs Melayu/Indonesia.
Apa yang dikerjakan oleh Agus Salim yaitu cerminan begitu bangganya seorang pada bahasanya sendiri. Bahkan juga di waktu negara ini belum merdeka. Walau sekian tak tutup kemungkinan, kita juga mesti kuasai bhs asing.
Tetapi bila lihat fenomena saat ini, generasi muda malah lebih bangga memakai bhs asing dari pada bhs sendiri, terasa sangatlah ironi. Terlebih nampak bahasa-bahasa alay yang dapat mengakibatkan kerusakan aturan bhs Indonesia dengan baik serta benar. Lalu masih tetap relevankan Sumpah Pemuda, berbahasa satu bhs Indonesia. Jawabannya ada pada diri Anda. (War) *
0 komentar:
Posting Komentar